Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah. Mereka secara sebagian bertanggungjawab dalam menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ seks yang normal. Mereka juga memulai pubertas dan kemudian memainkan peran dalam pengaturan perilaku seksual.
Efek hormon secara umum pada tubuh manusia:
Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria).
Perubahan Psikologis: Perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/suasana hati meski ada faktor luar yang bisa menyebabkan hal ini.
Perubahan Sistem Reproduksi: Pematangan organ reproduksi, produksi organ seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis).
Hormon kadang jadi biang keladi berbagai masalah. Misalnya;
siklus haid yang tidak teratur. Nyeri mestruasi yang berlebihan setiap hari Keputihan terus menerus lebih dari 1 minggu Obesitas atau terlalu kurus Rambut mudah rontok Tumor jinak dan tumor ganas payudara Tumor di organ reproduksi (kista, kanker rahim) Gangguan kesuburan Jerawat yang tumbuh di wajah.
Hormon pula yang kadang membuat kita senang atau malah sedih tanpa sebab. Semua orang pasti pernah mengalami hal ini, terutama saat pubertas.
Yang pasti, setiap hormon memiliki fungsi yang sangat spesifik pada masing-masing sel sasarannya. Tak heran, satu macam hormon bisa memiliki aksi yang berbeda-beda sesuai sel yang menerimanya saat dialirkan oleh darah.
Penyebab hormon kamu menjadi tidak seimbang ;
Kebiasaan hidup pasif dan tidak banyak bergerak (sedentary life style) Pola makan tak sehat seperti makanan tinggi kalori, berlemak dan instan Hal yang sama juga berlaku bila Anda terlalu berlebih dalam bekerja dan kurang istirahat. Kimia tubuh kita menjadi terganggu. Management stres kurang baik. Wanita yang mengonsumsi pil KB tanpa pengawasan medis paling rentan mengalami ketidakseimbangan hormon. Ini karena tubuh dipaksa mengikuti siklus hormon yang sudah diresepkan, dan bukannya membiarkan tubuh mengaturnya secara alami. Demikian halnya dengan kehamilan, beberapa ketidakseimbangan hormon bisa jadi muncul, termasuk hipertiroidisme dan diabetes gestasional. Usia senja juga menjadi faktor terpenting kenapa hormon menjadi tidak seimbang, baik pada wanita maupun pria. Banyak gejala tidak menyenangkan yang terkait dengan menopause akibat "pensiunnya" fungsi ovarium.