Cewek jaman sekarang sangat "bergaya" dan berpegang pada "trend" masa kini. Bahasa gaulnya, "selalu update." Cewek masa kini, gitu loh! Bagi cewek yang hanya mementingkan penampilan mutlak hukumnya mengikuti trend dan jangan sampai dibilang cewek "jadul." Bila sampai di cap cewek jadul, bisa-bisa jatuh pasarannya, istilah lainnya "mana laku?" he..he...


Bahkan sampai ada yang memegang prinsip, "Gaya Nomor Satu, Pintar Urusan Belakang." Gaya dan penampilan boleh keren, tapi tidak memiliki kepintaran, ya tetap aja tidak keren, kekek. Gimana bisa dibilang keren kalau isi kepala kosong ibarat "otak udang.":-p


Jangan hanya jago atau pandai ngoceh soal mode dan trend, akan tetapi isi kepala tumpul tidak tajam. Hadeuh.. mau jadi apa nanti, dan apakata dunia? ;-( Hai.. friends, apa kalian mau dikata, "Kece-kece tapi nol atau zonk." Jangan sampai itu terjadi, friends!


Hayo! Pilih mana dibilang cewek jadul tapi berkeahlian atau cewek dengan penampilan masa kini akan tetapi "telmi" alias telat mikir :D. Masih mending dibilang cewek jadul tapi berkemampuan dan mandiri, daripada trendy hasil minta papa dan mama. Apa yang bisa dibanggakan dari diri sendiri, meski dikata cewek masa kini dan kece bila semua itu dari pemberian papa dan mama? Gak ada mutunya, friends!\ Idealnya memiliki tampilan trendy namun dilengkapi dengan pikiran dan kemampuan canggih, wow..ini baru 100% asli keren!


"Lovita," begitu ia disapa. Seorang cewek trendy, ayahnya adalah pemilik restoran yang menyajikan masakan khas Jawa di negeri kincir angin yaitu Negeri Belanda. "Dapur Djawa Dwipa," nama restaurant itu. Nasi sambal rujak lele bakar yang disajikan di atas "selembar daun pisang," adalah salah satu menu masakan yang paling digemari dan diminati. Lovita tinggal di perumahan paling elit di Jakarta. Gaya hidup mewah yang ditunjang dengan penampilan elegan menjadikan Lovita sangat sempurna. Cewek idaman bagi semua cowok keren di muka bumi ini, yang bisa buat iri dan nangis cewek-cewek lainnya ;-(. Bagaimana tidak nangis, kalau semua cowok-cowok keren berbaris antri di belakang Lovita, seperti barisan semut.


Menjelang hari ulang tahun Lovita di usia 24 tahun, papa mamanya sudah menyiapkan pesta mewah di restoran yang di negeri kincir angin. Hati Lovita sangat senang dan bahagia, senyum dan tawa ceria senantiasa terlihat dan terdengar saat menyapa semua tamu undangan. Kebahagiaan Lovita semakin lengkap dengan hadirnya seorang cowok tampan bagaikan "Arjuna." Hino Panji namanya, cowok yang paling diimpikan dan diidam-idamkannya menjadi kekasih hati. Hino Panji bukan hanya berwajah tampan, ia adalah seorang "arsitektur" sukses dengan karya-karyanya yang sangat mendunia. Karya-karyanya selalu memadukan gaya arsitektur bangunan candi jawa dengan kemegahan gaya eropa.


Awalnya nuansa bincang-bincang antar Lovita dan Hino Panji sangat-sangatlah romantis. Kedua mata Lovita berbinar-binar kala bertemu pandang dengan mata Hino Panji. Siapapun yang melihat pasti semua sepakat bahwa mereka berdua sangat ideal dan serasi. Namun pesta yang awalnya indah bagaikan taman bunga mekar mewangi seolah berubah menjadi musim gugur.Daun-daun berjatuhan di tanah,tak ada lagi warna-warni aneka bunga indah nan harum, semua nuansa kemesraan antara Lovita dan Hino Panji berubah muram dan duka. Sebelum kemeriahan pesta usai, Hino Panji, dengan santun dan sopan mohon diri meninggalkan Lovita yang masih duduk di atas ayunan. Saat mereka berdua bertukar cerita sambil duduk di atas ayunan, Hino Panji tidak menemukan kepintaran atau kepandaian dari diri Lovita. Selama mereka berdua bercerita, Lovita tahunya sebatas pusat-pusat perbelanjaan barang-barang mewah, dan merk-merk produk terkenal."


Hino Panji tidak menemukan sesuatu yang lain dari diri Lovita selain hanya pengetahuan tentang merk-merk produk. "Isi kepala yang nol" dari diri Lovita, inilah yang menyebabkan Hino Panji berlalu dan pergi ;-(. Dengan wajah sangat muram dan perasaan hancur porak-poranda bagaikan di terjang badai tsunami, Lovita berjalan meninggalkan kemeriah pesta yang belum usai. Di dalam kamar miliknya yang serba mewah, yang terdengar hanya suara tangis kepedihan dan penyesalan mendalam. Di dalam duka yang tak terkira kepedihannya Lovita baru menyadari bila dirinya "berotak udang."

Artikel TIPS